Senin, 13 April 2015

Perbandingan kelebihan dan kekurangan pada Jurnal Teknologi Game

Game adalah aktivitas terstruktur atau semi-terstruktur, yang biasanya dilakukan untuk bersenang – senang dan kadang juga digunakan sebagai alat pembelajaran (Nilwan, 2009). Sebuah game bisa dikarakterisasi dari “apa yang pemain lakukan”.

Seiring berkembangnya teknologi, maka banyak orang yang membuat atau mengembangkan sebuah game. Mulai dari game yang sederhana, game pembelajaran, hingga game yang menyertakan AI (Artificial Intilegence).

Berikut ini saya akan memposting dua buah jurnal dan saya membuat kelebihan serta kekurangan dari game yang dibuat tersebut.



Minggu, 05 April 2015

Sejarah dan perkembangan teknologi game

Game adalah sebuah permainan dengan interaksi antarmuka pemainnya melalui gambar yang dihasilkan oleh piranti tersebut berupa video. Permainan video atau video game biasanya menyediakan sebuah reward berupa skor yang dihasilkan berdasarkan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh pemainnya. 

Sejarah 

Asal usul sebuah video game terletak pada awal tabung sinar katoda berbasis pertahanan peluru kendali sistem pada akhir 1940-an. Dan kemudian program ini digunakan ke dalam permainan sederhana lainnya pada era tahun 1950-an. Lalu di akhir 1950-an dan melalui tahun 1960-an, semakin banyak permainan komputer yang dikembangkan (kebanyakan pada komputer mainframe). Secara bertahap tingkat kecanggihan dan kompleksitasnya pun semakin bertambah. Setelah periode ini, video game sudah dikembangkan di berbagai platform seperti, arcade, mainframe, console, personal computer, dan kini berupa portable. Perusahaan komersial pertama yang membuat video game berbasis console adalah Computer Space pada tahun 1971. Namun perusahaan ini tidak bertahan lama, karena disebabkan oleh banjir dari video game yang datang ke pasar mengakibatkan keruntuhan total industri game console di seluruh dunia, dan akhirnya menggeser dominasi pasar dari Amerika Utara ke Jepang. Tapi ini hanya berpengaruh pada game console, tidak pada PC game. Dan generasi selanjutnya video game console didominasi oleh Jepang hingga sekarang. Saat ini hanya perusahaan-perusahaan Jepang yang sukses besar memegang video game console.

Perkembangan

Generasi pertama
1972, pada saat itu orang belum mengenal console atau game komputer, yang mereka tahu adalah video game, yaitu sebuah permainan elektronik yang menampilkan gambar bergerak (video). Sebuah perusahaan bernama Magnavox meluncurkan video game pertama, yaitu Odyssey. Magnavox Odyssey, game console pertama di dunia mengoperasikan Pong. Tidak lama setelah itu sebuah game arcade legendaris Atari berjudul “Pong” muncul. Pong merupakan sebuah game sederhana yang mengambil konsep permainan tenis, satu bola dan 2 papan di kiri dan kanan, pemain sebisa mungkin harus berusaha mengembalikan bola ke daerah lawan. Atari merilis Pong dalam bentuk sebuah mesin ding dong bernama Sears. 1975, Magnavox menyerah dan menghentikan produksi Odyssey. Sebagai gantinya, mereka mengikuti jejak Atari, memproduksi mesin ding dong bernama Odyssey 100, yang khusus menyajikan game Pong.

Generasi kedua
1976, Fairchild mencoba menghidupkan kembali dunia video game dengan menciptakan VES (Video Entertaintment System), yaitu mesin pertama yang disebut “console” yang menggunakan kaset magnetik yang disebut Cartridge. Kemudian konsep ini diikuti oleh berbagai perusahaan game lain seperti Atari, Magnavox, RCA, dan lain-lain. 1977, dunia console menjadi tidak populer, dan game-game yang ada tidak berhasil menarik minat, dan Fairchild dan RCA menjadi bangkrut. Dan hanya Atari dan Magnavox yang masih bertahan. 1978, Magnavox meluncurkan Odyssey 2, dan gagal menjadi hits seperti Odyssey pertama. Tak lama kemudian, Atari meluncurkan console legendaris, Atari 2600 yang terkenal dengan game Space Invaders-nya.
1980, berbagai produsen console muncul dan mereka menggunakan Atari 2600 sebagai konsep dasar, dan perkembangan dunia game semakin pesat. 1983, dunia video game kembali merosot. Game-game yang kurang kreatif membuat console kembali mendapat sambutan dingin. Apalagi PC saat itu semakin canggih, dan konsumen lebih memilih PC ketimbang console. Selain untuk bermain, PC memiliki nilai produktif untuk melakukan pekerjaan manusia. Dan PC Game semakin pesat sampai saat ini. Pelopor PC Game saat itu adalah Commodore 64, console sekaligus PC yang menyediakan tampilan 16 warna dan meiliki kapasitas memori jauh lebih besar ketimbang console model apapun. Atari 2600 sempat menjadi hits di era 80-an, dan memiliki “adik” yaitu Atari 2600 Jr.


Generasi ketiga
1983, perusahaan bernama Famicom dari Jepang menciptakan terobosan baru console dengan nama Famicom/Nintendo Entertaintment System (NES) yang dirilis di akhir tahun 1983.
Console ini menampilkan gambar dan animasi dengan resolusi tinggi untuk pertama kalinya dan disambut hangat di Jepang. Lalu Famicom memasarkan produknya ke Amerika dengan nama NES, yang memiliki chip pengaman pada cartridge, dan seluruh game yang akan dirilis harus mendapat ijin dari developer Nintendo. Dan muncullah game legendaris, yaitu Super Mario Brothers, dengan karakter yang tetap eksis sampai saat ini. Mario.Famicom dari Nintendo berhasil merajai pasar video game pada generasi ketiga.


Generasi keempat
1988, sebuah perusahaan game bernama Sega menyaingi Nintendo dengan merilis console next-generation mereka. Sega Mega Drive (dikenal sebagai Sega Genesis) yang menyajikan gambar lebih tajam dan animasi lebih halus dibanding NES. Console ini cukup berhasil merajai pasar, tapi NES tetap bertahan dengan angka penjualan tinggi.
1990, Nintendo kembali menggebrak dengan meluncurkan console next-gen mereka, yaitu SNES (Super NES).
Selama 4 tahun, Nintendo dan Sega menjadi bebuyutan meskipun ada beberapa produsen seperti SNK dengan NeoGeo-nya, NEC dengan TurboGrafx-16 dan Phillips CD-i, tapi Nintendo dan Sega tetap berada di posisi teratas. Dan Nintendo dengan Super NES dan Mario Brothers sebagai ikonnya dan Sega Mega Drive dan Sonic The Hedgehog sebagai ikonnya.


Generasi kelima
1990-1994, Sega dan Nintendo masih terus bersaing, berbagai game fenomenal terus dirilis. SNES menyertakan chip super FX pada cartridge-nya, dan Sega dengan Sega Virtua Processor-nya. Keduanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas grafis dari game. Dan alhasil, SNES dan Sega melakukan “perang game” seperti Donkey Kong Country (SNES) dan Vectorman (Sega). 1993, perusahaan ternama, Panasonic merilis console dengan nama Panasonic 3DO. Merupakan console pertama yang menggunakan CD sebagai pengganti cartridge. Namun harganya yang mahal membuat console ini tidak populer dan tidak bertahan lama. Kemudian Panasonic harus menghentikan produksinya.
1994, Atari kembali meluncurkan console baru untuk menandingi Nintendo dan Sega. Atari Jaguar jauh lebih canggih ketimbang NES ataupun Mega Drive. Namun para konsumen mengalami kesulitan untuk menggunakannya, dan belum lagi di tahun yang sama Sony merilis console legendarisnya, yaitu PlayStation. Dan Atari akhirnya bangkrut dan melakukan merger.
Console berbasis CD yang pertama kali mendapat sambutan hangat adalah PlayStation milik Sony. PlayStation yang juga disebut dengan PS-One sudah terjual ratusan juta unit, dan merupakan console terlaris sepanjang masa. Kemudian Sega dan Nintendo menyadari ketertinggalannya dan Sega mengeluarkan Sega Saturn dan Nintendo mengeluarkan Nintendo 64.  

Generasi keenam
1998, setelah jatuhnya Nintendo dan Sega, dunia console menjadi milik Sony. Dan PlayStation menjadi “raja” dari console video game. Kemudian Sega meluncurkan Sega Dreamcast namun gagal, dan pada tahun itu juga Sega mengundurkan diri dari dunia produsen console.
2000, Sony merilis console baru berbasis DVD yaitu PlayStation 2. Dan Nintendo mencoba menyainginya dengan GameCube-nya yang menggunakan DVD 8 cm. Dan ukurannya yang nyeleneh itu membuatnya kurang populer. Satu-satunya pesaing serius PlayStation 2 adalah Xbox milik Microsoft, dengan cisualnya yang lebih tajam dan berkualitas tinggi. Sayangnya Xbox, game-game Xbox tidak sepopuler PlayStation 2. Satu game Xbos yang menjadi hits adalah Halo, karena game ini sudah memiliki fasilitas unggul dari Xbox, yaitu Xbox Live.



















Generasi ketujuh
2005, Microsoft sudah mulai belajar dari kesalahannya dan pada saat itu juga Sony masih melakukan riset dengan PlayStation 3-nya yang berbasis Blu-Ray. Namun Microsoft selangkah lebih cepat dengan Xbox 360-nya dengan basis HD-DVD. 2006, Xbox 360 hadir dengan fitur-fiturnya yang memukau. Mulai dari grafis, hingga title-title game terkenal. Diantaranya Best Game of The Year 2006 versi beberapa situs game terkemuka, Gears of War. Belum lagi Xbox Live yang direvisi dan mendapat sambutan hangat bagi para gamers.
Dan kali ini Sony yang mengalami ketertinggalan. Sony merilis PlayStation 3 pada November 2006, seminggu sebelum Nintendo merilis Nintendo Wii-nya. playStation mengalami posisi kurang menguntungkan karena Xbox 360 sudah tenar lebih dahulu. Dan Nintendo Wii juga memiliki inovasi pada stick control dengan Motion Sensitive-nya. Belum lagi PlayStation 3 memiliki harga yang lebih mahal ketimbang dua console saingannya.



Generasi HandHeld
Merebaknya popularitas game membuat berbagai perusahaan elektronik berusaha membuat terobosan baru. Di antaranya adalah membuat sebuah mesin game berukuran kecil, yang bisa dibawa ke mana pun. Belakangan, console pun dibuat mini, serupa dengan handheld, tentu saja, ini merupakan sebagian terobosan besar yang tidak boleh dilupakan dalam sejarah game. 1976-1979, sejarah video game saku ini bermula, beberapa piranti dari Mattel dirilis ke pasaran, tetapi tidak begitu populer. Demikian pula dengan handheld buatan Milton Bradley yang dilempar ke pasaran. 1980-1984, Perusahaan-perusahaan Jepang mulai merambah pasar handheld, tetapi tetap sama saja hasilnya. Hal ini terus berlanjut hingga 1984. Pada waktu itu, sebuah nama yang tentu tidak asing sampai sekarang, Game Boy, muncul. Handheld buatan Nintendo ini begitu diminati dan dinobatkan sebagai handheld pertama di dunia yang angka penjualannya boleh dikatakan sukses. 1989, Atari mengakhiri era handheld hitam putih. Produk andalannya, Atari Lynx, membawa dimensi baru. Ini handheld pertama yang mampu menampilkan warna, sekaligus animasi 3D yang sederhana. 1990, dunia handheld semakin menggila, NEC, perusahaan elektronik terkemuka di Jepang membuat handheld yang mampu merender animasi 3D lebih kompleks, karena menerapkan konsep grafis 3D untuk PC (personal computer). Handheld beda generasi: 1. Sony PSP, 2. GamePark XGP, 3. GamePark GP32, 4. Atari Lynx, dan 5. NEC TurboExpress. 1994, Semenjak tahun tersebut, produsen game semakin gencar melakukan riset untuk handheld. Sega merilis Game Gear dan setahun berselang, Nintendo memperbarui produknya dengan Super Game Boy. Bahkan, Sega memproduksi handheld tanpa layar, Mega Jet, untuk diimplementasikan di pesawat terbang guna menghibur penumpangnya. Nintendo Virtual Boy menyusul, lengkap dengan kacamata 3D-nya, yang sekarang banyak ditiru untuk pelengkap berbagai paket produk grafis 3D. 1995, ada ide untuk mengecilkan ukuran console, dimulai dari Sega Nomad. Console ini membutuhkan cartridges Sega Mega Drive, tetapi ukurannya kecil, maka dari itu tergolong handheld. 1996, muncul Neo Geo Pocket, disusul oleh beberapa variasi Game Boy Pocket dan Game Boy Color, yang terus berinovasi tiap tahunnya. 1998-2000, Sony merilis PocketStation dan memberikan kejutan besar di dunia console. Handheld ini memiliki kualitas visual yang jauh lebih baik dibanding handheld lain yang ada di pasaran. Salah satu pentolan Nintendo, Gumpei Yokoi, memutuskan untuk keluar dan bergabung dengan Bandai, kemudian merilis WonderSwan dan WonderSwan Color. Nokia NGage QD, usaha pabrikan ponsel Nokia merambah industri game. 2001, Game Park GP32 muncul. Handheld buatan Korea ini sangat unik, selain fitur multimedia, pemiliknya bisa mendesain aplikasi dan game sendiri untuk GP32. Nintendo juga merilis Game Boy Advance pada tahun yansg sama. Bahkan, Nokia produsen ponsel yang tidak asing bagi Anda, merilis handheld Nokia N-Gage. Ini merupakan ponsel sekaligus piranti game yang lengkap dengan fitur-fitur multimedia dan interkonektivitas, seperti Bluetooth. Dan juga pada tahun ini, dirilis Game Boy Advance SP dengan model yang cantik, solid, dan padat. 2004-2006, Sony merilis handheld pertama yang menggunakan cakram bernama PSP dan dibarengi dengan hadirnya Nintendo DS, yang menggunakan konsep dual screen (layar ganda). Disusul oleh Game Boy Micro dan Game Park XGP. Nintendo DS Lite dan Pelican VG Pocket Caplet menjadi handheld terbaru yang dilempar ke pasaran.

Generasi mobile dan online
Ini game generasi paling heboh karena banyak permainan/game yang dikembangkan untuk keperluan mobile seperti Game Flash, Game Versi Web, Game Versi Android dan dengan dukungan teknologi web maka muncullah Game Versi HTML5 yang kian marak dikembangkan sejak tahun 2012.

handapeunpost