Pada
hakikatnya, kebudayaan adalah warisan sosial. Dalam arti bahwa kebudayaan
diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya melalui suatu
proses pembelajaran,
baik secara formal maupun secara informal. Adapun proses
pembelajaran formal itu
umumnya dilakukan lewat program-program pendidikan dalam
berbagai lembaga
pusat pelatihan kerja dan keterampilan. Di sini semua wujud
kebudayaan spiritual
maupun material yang berupa sistem gagasan, ide- ide,
norma-norma, aktivitas-
aktivitas berpola, serta berbagai benda hasil karya manusia
dikemas dalam mata
pelajaran dan kurikulum yang disusun serta diberikan secara
sistematik. Sementara itu,
proses pembelajaran informal diselenggarakan melalui proses
enkulturasi
(enculturation) dan sosialisasi(socialization).Enkulturasi
adalah proses penerusan
kebudayaan kepada seseorang individu yang dimulai segera setelah
dilahirkan, yaitu
pada saat kesadaran diri yang bersangkutan mulai tumbuh dan
berkembang. Agar
kesadaran diri itu dapat berfungsi, seorang individu harus
dilengkapi dengan lingkungan
sosialnya. Mula-mula ia mengetahui objek-objek di luar dirinya.
Obyek ini selalu
dipahami menurut nilai kebudayaan di tempat dia dibesarkan.Bersamaan
dengan itu,
individu tersebut memperoleh orientasi yang bersifat ruang,
waktu, dan normatif.
Dengan kata lain, dalam proses enkulturasi ini seorang individu
mem- pelajari dan
menyesuaikan alam pikiran serta sikap perilakunya dengan adat
istiadat, sistem norma,
dan peraturan-peraturan yang ada di dalam kebudayaannya. Dalam
pada itu, dampak
enkulturasi terhadap kepribadian ialah bahwa di dalam beberapa
kebudayaan,
kebiasaan membesarkan dan mengasuh anak dengan cara- cara
represif cenderung
meningkatkan pertumbuhan kepribadian yang penurut, sedangkan
dalam kebudayaan
lain, kebiasaan membesarkan dan mengasuh anak yang permisif
tampaknya
mempermudah terbentuknya kepribadian yang sebaliknya, yaitu
kepri badian yang
bebas dan lebih percaya diri. Adapun pewarisan kebudayaan yang
dilakukan melalui
proses sosialisasi sangat erat berkaitan dengan proses belajar
kebudayaan dalam
hubungannya dengan sistem sosial. Dalam proses ini seorang
individu mulai dari masa
kanak-kanak, masa dewasa, hingga masa tuanya, belajar ber-
macam-macam pola
tindakan dalam interaksi dengan semua orang di sekitarnya yang
menduduki
bermacam-macam status dan peranan sosialnya yang ada dalam
kehidupan
masyarakat sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar